[Oleh-oleh dari Pilipina] Perjalanan dengan pesawat chibi



Yap, pesawat chibi, alias pesawat mungil.


Untuk mencapai Palawan lalu lanjut menuju ke El-Nido Resort di Pulau Langen dan Miniloc - which is sebuah Resort di satu pulau terpencil, saya harus mencapainya dengan beberapa moda.


Pertama; pagi hari setelah kita check out dari Panpacific Hotel Manila, kita pergi dengan bus tour menuju airport khusus untuk pesawat-pesawat chibi berpenumpang kurang dari 20 orang. Tiba di airport tersebut, semua bawaan kami masuk ke dalam mesin pemindai satu persatu. Setelah itu kami mulai check in. Ga hanya tas-tas kami saja yang ditimbang, tapi penumpangnya pun ikut ditimbang. Mungkin karena pesawat kecil ini punya limit kapasitas angkut yang benar-benar mesti diperhatikan karena kemampuan daya tampung kabinnya yang terbatas.

Well actually pesawat chibi alias twin otter ini punya nama, yaitu Dornier 228-212 aircraft. Pesawat kecil buatan Jerman berpenumpang 19 orang plus 2 awak ini kira - kira bentuknya seperti ini :




Nama maskapai yang melayani rute Manila - Palawan itu adalah ITI atau Island Transvoyager Inc. yang memang adalah official carrier menuju El-Nido Resort di Palawan Islands. Pernah ada teman saya yang bertanya, kira-kira selain naik ITI yang fare-nya sekitar 14.000 peso atau £400 ini, apakah ada moda lain yang bisa menuju Palawan. Jalan darat misalnya. Dan ternyata setelah googling, jalan darat bisa ditempuh tapi waktu tempuhnya kira-kira 20 jam -.-

Back to acara timbang menimbang. Setelah selesai kami disuruh menunggu sebentar sambil diberikan arahan keselamatan seperti kalau kita hendak menggunakan pesawat besar dan sang pramugari memberikan arahan keselamatan. Karena di dalam pesawat kecil ga' ada kabin crew-nya, jadi arahan keselamatan diinfokan ketika kita masih di waiting lounge di daratan.

Begini boarding pass-nya


Ga berapa lama pesawat kecil bersuara bising itu siap dan saya pun masuk ke dalam lambung pesawat. Bangkunya satu-satu mengapit lorong kecil menuju kokpit dimana kita bisa melihat sang pilot sibuk mengutak-atik tombol-tombol di depan dan atas mereka. Pilotnya ada dua orang, mungkin salah satunya co-pilot tapi entah yang mana.
you can see the pilot

Saya tidak terlalu memperhatikan pilot-pilot itu. Lambung pesawat tidak terlalu dingin, tapi ketika mulai mengudara, kepulan asap dari bawah kaki bisa nampak terlihat jelas yang ternyata itu adalah pendingin udara. Dari jendela pesawat, saya nampak bisa melihat jelas baling-baling pesawat yang memutar cepat. Belum lagi pemandangan di luar yang makin lama makin kecil. Dan tentunya makin menakjubkan as you can see here...






to be continue...

No comments: