Hari 9 - Humanity




"Astagfirullahalazimmm...Supir angkot gila" 
kalimat pendek itu mengiringi pandangan miris saya pada sebuah motor yang barusan sengaja disenggol dan terseret beberapa meter oleh angkot yang saya tumpangi, pagi itu. Pagi yang tidak biasa, rupanya.
Penumpang dalam angkot termasuk saya awalnya dikejutkan oleh suara brak! Bruk! Srettt! Yang datang dari luar. 
Sebuah motor terjatuh namun untungnya pengendaranya masih bisa bangun dan menunjuk-nunjuk angkot kami dengan kesal seraya menggeleng-gelengkan kepalanya yang ditutupi helm.Saya bisa menyimpulkan bahwa supir angkot ini memang sengaja menabrak motor itu karena beberapa saat sebelum suara-suara mengejutkan itu pecah, si supir terlihat menghentakan dirinya serta bergumam keras seolah ia menghajar sesuatu dengan gemas. Hati saya miris. Saya juga sering dibuat kesal oleh ulah oknum-oknum pengendara motor yang kadang tidak punya adat dalam bertata tertib lalu lintas. Tidak jarang pula bila terlalu terbawa emosi, maka saya berharap yang engga-engga terhadap motor yang membuat saya kesal. Hanya sebatas berharap. 
Pada kenyataannya, saya shock dengan kejadian barusan. Supir angkot tetap ngeloyor melenggang dengan kendaraannya tanpa menoleh sedikitpun terhadap motor yang barusan sengaja dia senggol. Saya speechless...hati saya sesaat terbelah. Antara ingin menegur keras si supir geblek itu, atau......diam saja. Ah, sulit memang untuk berani ngomong langsung. Saya memilih melakukan yang kedua (and am not proud of it). Seraya dalam hati mencari pembenaran akan apa yang saya pilih, toh pengendara motornya tidak apa-apa, toh sebenarnya motor itu yang salah, serta toh toh lainnya. Pembenaran yang tidak dari hati nurani. 

Saya jadi ingat salah satu program televisi ABCNews di Amerika yang sering saya tonton via Youtube. Isinya adalah eksperimen sosial mengenai apa reaksi dari orang-orang sekitar kalo melihat/menemukan kejadian-kejadian tertentu. Judulnya 'What Would You Do?"
Jadi tim WWYD ini sengaja membuat setting pada suatu lokasi. Biasanya lokasi umum, lalu menempatkan beberapa aktor dan aktris mereka untuk membuat suatu keadaan atau situasi tertentu yang (tentunya) dapat mengundang orang-orang sekitar yang melihat bereaksi. 
Situasi tertentu tersebut biasanya yang memang mengundang kontroversi. Misalnya tentang isu rasial, norma-norma yang berlaku serta prilaku-prilaku yang tidak dibenarkan secara umum.
Intinya sih, dengan 'percobaan' ini, dapat dilihat sejauh mana kepekaan sosial dari masyarakat setempat.


Saya seringnya sih terharu untuk beberapa reaksi jujur dari orang-orang tersebut. Masih banyak ternyata orang-orang baik itu. Faith in humanity restored. Dan apa yang saya lakukan dari cerita saya di awal itu bikin saya berfikir, kalo saya belum jadi orang yang sepenuhnya baik. Kecewa juga pada diri sendiri. 


Ini salah satu episode WWYD yang bikin orang nangis gara2 upset sama apa yang dia liat : http://www.youtube.com/watch?v=9Kg4DTssWTQ

#30HariNgeblogRamadhan - Hari 9

No comments: